Arsitektur Hijau

Di seluruh dunia, kota-kota yang indah dibangun dengan taman dan hutan kota yang terpadu. Fenomena lota terpadu dengan taman menunjukkan bahwa para arsitek sangat sadar dan memperhatikan penyediaan ruang-ruang publik yang sehat dan mudah diakses bagi semua warga kota. Pada sisi yang lain, kecenderungan penurunan hutan kota di berbagai kota di banyak tempat masih selalu terjadi, seolah-olah bertolak belakang dengan idealisme rancangan kota terpadu dengan taman. Bagi arsitektur, dua situasi perkembangan kota-kota yang bertolak belakang ini merupakan keprihatinan tersendiri. Minimal menjadi perhatian tentang perlunya perencanaan dan perancangan ruang kehidupan manusia yang mampu mengharmoniskan lingkungan buatan dengan lingkungan alami, sehingga diperoleh manfaat setinggi-tingginya bagi manusia dan alam itu sendiri secara berkelanjutan.

Pertanyaan penting yang layak diangkat dalam seminar SCAN#7 tahun 2016 adalah bagaimanakah agar bumi menjadi tempat hidup yang nyaman bagi seluruh makhluk? Akankah ‘alam buatan’ dapat membantu manusia memahami dan memaknai keberadaan mereka di antara makhluk hidup lain? Adakah pemikiran dan strategi yang mengharmoniskan taman dan hutan kota, sehingga mampu menjadi ruang hidup bagi manusia dan makhluk ciptaan lainnya? Mungkin kota dirancang sepenuhnya dengan ‘selera’ manusia dan menghormati kebutuhan hidup makhluk ciptaan lain? Di mana anak cucu kita akan bermain? Apa yang akan mereka lihat? Apa yang akan mereka rasakan?

Tujuan seminar SCAN#7 tahun 2016 adalah mengumpulkan pemikiran, strategi, pedoman, manajemen, metoda perencanaan dan perancangan tata lingkungan dan arsitektur pada berbagai skala yang memberi arah serta mampu menanggapi persoalan harmoni lingkungan alami dan buatan agar sejalan dengan harapan atau jaminan baru bagi keberlanjutan kebudayaan, kelestarian alam dan arsitektur, dilandasi oleh semangat sadar dan ramah lingkungan. Hasil yang diharapkan adalah terhimpunnya berbagai pemikiran dan pengalaman praksis yang dapat digunakan sebagai wawasan, pengetahuan, dan pedoman dalam menjaga keberlanjutan kebudayaan, arsitektur dan keberlanjutan alam. Dengan demikian, tema-tema tulisan yang diperbincangkan dalam seminar SCAN#7 tahun 2016 adalah:

  1. Pemikiran filosofis tentang harmoni kehidupan yang dapat mendukung dan menjamin keberlanjutan kebudayaan, arsitektur dan alam.
  2. Konsep dan prinsip menciptakan rancangan yang mendukung harmoni ruang kehidupan manusia untuk menjamin keberlanjutan tata lingkungan dan alam.
  3. Strategi dan pedoman arah untuk menciptakan karya-karya kreatif yang menjamin keberlanjutan kebudayaan, arsitektur dan alam
  4. Pengalaman menerapkan teori, prinsip, strategi dan pedoman arah dalam menciptakan arsitektur alternatif untuk mendukung keberlanjutan kebudayaan, arsitektur dan alam.

CATATAN PENTING: Seminar-seminar SCAN selalu bersifat multi-disiplin sebab SCAN menjadi wahana dialog ilmu arsitektur dengan ilmu-ilmu lain. Artinya, berbagai makalah dari para ahli atau penulis dengan basis keilmuan apapun diundang untuk memperkaya (“mencemari”) ilmu arsitektur melalui presentasi dan diskusi dalam setiap seminar SCAN. Prinsip ini berlaku bagi seminar SCAN sejak tahun 2010 hingga tahun 2020.

Posted in Tema | Leave a comment